Minggu, 02 April 2017

Mengenal Koloid

KOLOID

1.PENGERTIAN KOLOID
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih dimana partikel-partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Ukuran koloid berkisar antara 1-100 nm (10-7 - 10-5 cm).
Contoh : Mayones dan cat , mayones adalah campuran homogen di air dan minyak dan cat adalah campuran homogen zat padat dan zat cair.

2. PERBEDAAN LARUTAN,KOLOID, DAN SUSPENSI
-Suspensi merupakan suatu campuran dimana paling sedikit satu komponen yang secara relative mempunyai partikel besar yang akan saling tersebar dengan komponen lainnya.
Contoh : pasir yang halus tersuspensi dalam air , salju yang ditiup ke udara, endapan yang terbentuk pada campuran reaksi.
-Larutan merupakan suatu campuran diman semua partikel baik pelarut maupun zat terlarut , ukuran partikelnya adalah sebesar molekul atau ion-ion. Partikel ini tersebar secara merata antara masing-masing dan menghasilkan satu fase homogeny.
Contoh : larutan NaCl, minuman ringan berkarbonat yang mengandung CO
2 yang kuat
-Koloid merupakan campuran dari dua zat atau lebih dimana pertikel terdispersinya berukuran 1 nm sampai 1000 nm.
Contoh : semprotan aerosol (cairan tersuspensi dalam gas), susu (tetesan kecil minyak dan padatan dalam air), mayones (tetesan kecil air dalam minyak).

3.
Jenis – jenis koloid beserta contoh
1. Sol (fase terdispersi padat)
a. Sol padat adalah sol dalam medium pendispersi padat
Contoh: paduan logam, gelas warna, intan hitam
b. Sol cair adalah sol dalam medium pendispersi cair
Contoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat
c. Sol gas adalah sol dalam medium pendispersi gas
Contoh: debu di udara, asap pembakaran
2. Emulsi (fase terdispersi cair)
a. Emulsi padat adalah emulsi dalam medium pendispersi padat
Contoh: Jelly, keju, mentega, nasi
b. Emulsi cair adalah emulsi dalam medium pendispersi cair
Contoh: susu, mayones, krim tangan
c. Emulsi gas adalah emulsi dalam medium pendispersi gas
Contoh: hairspray dan obat nyamuk
3. BUIH (fase terdispersi gas)
a. Buih padat adalah buih dalam medium pendispersi padat
Contoh: Batu apung, marshmallow, karet busa, Styrofoam
b. Buih cair adalah buih dalam medium pendispersi cair
Contoh: putih telur yang dikocok, busa sabun
- Untuk pengelompokan buih, jika fase terdispersi dan medium pendispersi sama-sama berupa gas, campurannya tergolong larutan

4.Sifat-sifat koloid
a.Efek tyndall
Hamburan cahaya oleh partikel – partikel koloid, sehingga jalannya sinar yang melewati koloid dapat terlihat. 
Sifat khas pada sistem koloid yang membedakannya dengan sistem dispersi yang lain diantaranya adalah efek Tyndall dan gerak Brown.
Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Efek ini dikemukakan oleh John Tyndall, ahli fisika berkebangsaan Inggris. Partikel dalam sistem koloid dapat berupa molekul atau ion yang berukuran cukup besar akan menghamburkan cahaya ke segala arah. Larutan sejati/larutan tidak menunjukkan efek Tyndall, karena ukuran partikelnya terlalu kecil untuk menghamburkan cahaya.
Di lingkungan kita sering terjadi efek Tyndall, diantaranya :
Terjadinya warna biru di langit pada siang hari dan warna merah atau jingga di langit pada saat matahari terbenam di ufuk barat.
Sorot lampu proyektor di gedung bioskop akan tampak jelas ketika ada asap rokok.
Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut.
Berkas sinar matahari yang melalui celah daun pepohonan pada pagi hari yang berkabut.
B.Gerak Brown
Gerakan partikel koloid terus-menerus dengan gerak patah-patah (zig-zag), yang diakibatkan oleh adanya tumbukan antara partikel-partikel koloid dengan medium pendispersinya.
Gerak Brown adalah gerak acak (zig-zag)  partikel koloid dalam medium pendispersinya. Gerak ini ditemukan oleh Robert Brown. Gerak Brown terjadi karena adanya tumbukan yang tidak seimbang antara molekul-molekul medium terhadap partikel koloid. Semakin tinggi suhu semakin cepat gerak Brown berlangsung karena energi kinetik molekul medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat.Gerak Brown dalam sistem koloid menyebabkan partikel koloid tersebar merata dalam medium pendispersinya dan tidak memisah meskipun didiamkan (stabil).
C.Elektroforesa
Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik
Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid di bawah pengaruh medan listrik. Partikel-partikel koloid dapat bermuatan listrik karena terjadi penyerapan ion pada permukaan koloid. Kestabilan sistem koloid disebabkan adanya muatan listrik pada permukaan partikel koloid, selain karena adanya gerak Brown. Pada peristiwa elektroforesis, partikel koloid akan dinetralkan muatannya dan digumpalkan pada elektroda. Kegunaan dari sifat ini adalah untuk menentukan muatan yang dimiliki oleh suatu partikel koloid.
Pada elektroforesis ini, ke dalam elektrolit dimasukkan dua batang elektroda kemudian dihubungkan dengan sumber arus searah, maka partikel-partikel koloid akan bergerak ke salah satu elektroda tergantung pada jenis muatannya. Koloid yang bermuatan negatif akan bergerak ke anode (elektode positif) sedangkan koloid yang bermuatan positif bergerak ke katode (elektrode negatif).
D.Adsorpsi
Kemampuan partikel koloid mengikat materi di permukaan
Adsorpsi adalah proses penyerapan suatu zat di permukaan zat lain. Zat yang diserap disebut fase terserap dan zat yang menyerap disebut adsorpen. Peristiwa adsorpsi disebabkan gaya tarik molekul-molekul pada permukaan adsorpen.
Contoh pemanfaatan adsorpsi :
Penyembuhan sakit perut yang disebabkan bakteri patogen dengan serbuk karbon atau norit. Di dalam usus, norit akan menjadi koloid yang dapat mengadsorpsi zat racun(bakteri patogen)
Penjernihan air keruh dengan tawas Al2(SO4)3. Dalam air tawas terhidrolisis menjadi Al(OH)3 yang berbentuk koloid dan mampu mengadsorpsi kotoran dalam air khususnya zat warna.
Penjernihan air tebu pada pembuatan gula pasir dengan tanah diatome dan arang tulang (pemutihan gula).Zat warna dalam gula akan diadsorpsi sehingga diperoleh gula yang putih.
Adsorpsi gas oleh zat padat, misalnya pada masker gas.
Adsorbsi keringat oleh alumium stearat yang terdapat dalam rol on deodorant.
Partikel koloid mampu mengadsorpsi ion positif dan ion negatif sehingga koloid menjadi bermuatan listrik. Koloid yang bermuatan positif contohnya Fe(OH)3 dan yang bermuatan negatif contohnya As2S3.
e.Koagulasi
Koagulasi atau penggumpalan adalah peristiwa pengendapan partikel-partikel koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari medium pendispersinya. Koagulasi disebabkan hilangnya kestabilan untuk mempertahankan partikel-partikel agar tetap tersebar di dalam medium pendispersinya. Koagulasi dapat dilakukan secara mekanis, fisis dan kimia
1)    Mekanik, menggumpalkan koloid dengan pemanasan, pengadukan, dan pendinginan. Proses ini akan mengurangi air atau ion di sekeliling koloid sehingga koloid akan mengendap.Contohnya : protein, agar-agar dalam air akan menggumpal bila didinginka.
2)    Fisis
Contoh : penggunakan alat cottrel. Alat Cottrel biasanya dipakai pada cerobong asap di industri-industri besar, untuk menggumpalkan asap dan debu. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran asap dan debu yang berbahaya. Caranya dengan melewatkan asap atau debu pada Cottrel sebelum keluar dari cerobong pabrik. Alat ini terdiri dari dua pelat elektrode listrik bertegangan tinggi. Bila sudah jenuh elektrode tersebut dibersihkan. 
 3)    Kimia
Cara ini dilakukan dengan penambahan zat elektrolit ke dalam koloid.
Contoh :
-  Proses pengolahan karet dari bahan mentah (lateks) dengan menambahkan asam formiat atau cuka.
- Pembentukan delta di muara sungai
- Proses penjernihan air dengan menambahkan tawas. Tawas digunakan untuk menggumpalkan partikel koloid dalam air.
F. Koloid pelindung
- Sistem koloid dimana partikel terdisperesinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif besar disebut koloid liofil.
- Sistem koloid dimana partikel terdisperesinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif kecil disebut koloid liofob.
- Koloid lioil bersifat stabil, sedangkan koloid liofob kurang stabil. Koloid liofil yang berfungsi sebagai koloid pelindung.
G.
Dialysis
Penghilangan muatan koloid dengan cara memasukkan koloid ke dalam membrane semipermeabel dan kemudian dimasukkan ke dalam aliran zat cair.

5. Beda koloid liofil dan liofob
Berdasarkan afinitas atau gaya tarik-menarik atau daya adsorpsi antara fase terdispersi terhadap medium pendispersinya, koloid dibedakan menjadi 2 yaitu koloid liofil dan koloid liofob. Koloid liofil merupakan koloid yang fase terdispersinya mempunyai afinitas besar atau mudah menarik medium pendispersinya. Contoh sabun, detergen, dan kanji. Sedangkan koloid liofob merupakan koloid yang fase terdispersinya mempunyai afinitas kecil atau menolak medium pendispersinya. Contoh dispersi emas, belerang dalam air, dan Fe(OH)3. Jika medium pendispersinya air, maka istilah yang digunakan adalah koloid hidrofil dan koloid hidrofob. Perbedaan sifat-sifat koloid liofil (sol liofil) dan koloid liofob (sol liofob) dapat dilihat pada Tabel berikut.







Perbandingan sifat koloid liofil dengan koloid liofob
Koloid liofil
Koloid liofob
Mengadsorpsi mediumnya.
Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar.
Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit.
Viskositas(kekentalan) lebih besar daripada mediumnya.
Bersifat reversibel
Efek Tyndall lemah
Tidak mengadsorpsi mediumnya
Hanya stabil pada konsentrasi kecil
Mudah menggumpal pada penambahan elektrolit
Viskositas hampir sama dengan mediumnya.
Tidak reversibel
Efek Tyndall lebih jelas.


6. Pembuatan koloid

1. Cara Kondensasi
Cara Kondensasi dilakukan melalui reaksi kimia seperti reaksi redoks, reaksi hidrolisis, reaksi dekomposisi rangkap, dan reaksi pergantian pelarut.
a. Reaksi Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi. Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S) dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S kedalam larutan SO2.
2 H2S (g) + SO2 (aq) → 2 H2O (l) + 3 S (s)
b. Reaksi Hidrolisis
Misalnya larutan natrium tiosulfat direaksikan dengan larutan asam klorida, maka akan terbentuk belerang. Partikel belerang akan bergabung menjadi semakin besar sampai berukuran koloid sehingga terbentuk sel belerang. Seperti reaksi:
Na2SO3 (aq) + 2 HCl (aq) →2 NaCl (aq) + H2O (l) + S (s)
c. Reaksi Substitusi
Misalnya larutan natrium tiosulfat direaksikan dengan larutan asam klorida, maka akan terbentuk belerang. Partikel belerang akan bergabung menjadi semakin besar sampai berukuran koloid sehingga terbentuk sel belerang. Seperti reaksi:
Na2SO3 (aq) + 2 HCl (aq) →2 NaCl (aq) + H2O (l) + S (s)
d. Reaksi Dekomposisi Rangkap
Contohnya adalah pembuatan sol As2S3 dengan mereaksikan larutan H3AsO3 dengan larutan H2S. Reaksinya adalah sebagai berikut:
2 H3AsO3 (aq) + 3 H2S (aq) → As2S3 (s) + 6 H2O (l)
e. Penggantian Pelarut
Cara ini dilakukan dengan menggnti medium pendispersi sehingga fase terdispersi yang semula larut menjadi berukuran koloid. Misalnya larutan jenuh kalsium asetat jika dicampur dengan alcohol akan terbentuk suatu koloid berupa gel.
2. Cara Dispersi
Dengan cara dispersi partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi, atau dengan loncatan bunga listrik (busur bredig).
a. Cara mekanik
Dengan cara ini, butir-butir kasar digerus dengan lumpang, sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium pendispersi. Contoh pembuatan sol belerang dengan menggerus serbuk belerang bersama zat inert seperti gula pasir, kemudian mencampur dengan air.
b. Cara peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan zat pemecah (pemeptisasi).
c. Cara busur bredig
Cara busur bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang dicelupkan kedalam medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik dikedua ujungnya. Mula-mula atom logam akan terlempar kedalam air, lalu atom tersebut mengalami kondensasi sehingga membentuk partikel koloid. Jadi cara busur bredig ini merupakan gabungan cara disperse dan kondensasi.

7. SOAL-SOAL TENTANG KOLOID
1.             As2S3   adalah koloid hidrofob yang bermuatan negatif.
Larutan yang paling baik untuk mengkoagulasikan koloid ini adalah …
                A. Kalium fosfat                                                                   D. Besi(III) klorida
                B. Magnasium sulfat                                                           E. Besi(II) sulfat
                C. Barium nitrat
2.             Yang termasuk sistem koloid dimana zat padat ter-    dispersi dalam gas adalah ..
                A. Kabut                                                                                 D. Emulsi
                B. Embun                                                                              E. Asap
                C. Busa
3.             Sistem koloid yang partikel-partikelnya menarik          pelarutnya disebut ...
                A. Liofil                                                                                  D. Hidrofob
                B. Liofob                                                                                                E. Elektrofil
                C. Hidrofil             
4.             Zat yang tergolong sol liofil adalah ...
                A. Belerang, agar-agar, dan mentega
                B. Batu apung, awan, dan sabun
                C. Susu, kaca, dan mutiara
                D. Minyak tanah, lem kanji dan busa sabun
                E. Asap, mutiara dan mentega
5.             Koloid hidrofil adalah koloid yang partikelnya ...
                A. Bersifat netral
                B. Bereaksi dengan alkohol
                C. Bereaksi satu sama lain
                D. Mempunyai afinitas terhadap air
                E. Tidak ada diantaranya yang benar
6.             Diantara zat-zat di bawah ini, yang tidak dapat  membentuk koloid liofil jika didispersikan ke dalam air adalah ...
                A. kanji                                                                                   D. Sabun
                B. Belerang                                                                           E. Agar-agar
                C. Gelatin
7.             Larutan yang memberikan efek tyndall adalah ...
                A. larutan ion                                                                        D. larutan jenuh
                B. Larutan molekul                                                              E. Larutan tidak jenuh
                C. larutan koloid
8.             Pengaruh cahaya terhadap sistem koloid disebut efek tyndall. Hal ini terjadi karena ...
                A. Adanya gerakan-gerakan brawn
                B. larutan menyerap cahaya
                C. larutan memancarkan cahaya
                D. Pemantulan oleh bitiran-butiran
                E. Panjang gelombang cahaya lebih besar dari butiran-butiran
9.             Peristiwa gerakan butiran-butiran (partikel) koloid       di medan listrik (ke kutub elektrode) disebut ...
                A. Elektrolisis                                                                        D. Elektroendosmosis
                B. Elektroforesis                                                                  E. Elektrolit
                C. Elektrodialisis
10.          larutan koloid dapat dimurnikan dengan cara ...
                A. Kristalisasi                                                                        D. Destilasi
                B. Ultra mikroskop                                                               E. Penguapan
                C. Dialisis
11.          Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi koloid          biasanya dihilangkan dengan cara ...
                A. Elektrolisis                                                                        D. Dekantasi
                B. Elektroforesis                                                                  E. Presipitasi
                C. Dialisis
12.          Suatu sistem koloid yang tergolong aerosol adalah .
                A. Agar-agar                                                                         D. Cat
                B. Asap                                                                                  E. Mutiara
                C. Busa sabun
13.          Asap adalah sistem koloid yang disusun dari ...
                A. Gas terdisprsi dalam gas
                B. Gas terdispersi dalam padat
                C. Padat terdispersi dalam gas
                D. Padat terdispersi dalam cair
                E. Cair terdispersi dalam gas
14.          Yang bukan merupakan sistem koloid adalah ...
                A. lateks                                                                                 D. Tinta gambar
                B. Air sadah                                                                          E. Batu apung
                C. Margarin
15.          Fase terdispersi dan medium pendispersi pada asap                adalah ...
                A. Cair dalam gas                                                                               D. Padat dalam padat
                B. Padat dalam gas                                                            E. Cair dalam padat
                C. Gas adalam cair
16.          Mutiara adalah sistem koloid ...
                A. Padat dalam cair                                                            D. Gas dalam cair
                B. Cair dalam cair                                                                               E. Gas dalam padat
                C. Cair dalam padat
17.          Sistem koloid yang dibentuk dengan mendis-              persikan partikel zat padat ke dalam zat cair                disebut ...
                A. Gel                                                                                     D. Sol
                B. Buih                                                                                   E. Aerosol
                C. Emulsi
18.          Pemberiantawaspada air yang diolahuntuk air            minumbergunauntuk ...
                A. Menjernihkan air
                B. Menghilangkanbau air
                C. Mencegahpencemaran air
                D. Membunuhbakteri yang berbahaya
                E. Mencegahpengendapanpengotordalamdalam            air
19.          Di antara sistem dispersi berikut ini, yang termasuk   emulsi adalah ...
                A. Gel                                                                                     D. Kanji
                B. Cat                                                                                     E. Agar-agar
                C. Susu
20.          Larutan elektrolit yang efektif untuk menggum-           palkan sol As2S3yang bermuatan negatif adalah.....
                A. NaCl                                                                                  D. SrCl2
                B. K2SO4                                                                                E. AlCl3
                C. CaCl2
          ======================================================
                KUNCI JAWABAN:
D                             11. C
E                             12. B
A                             13. C
B                             14. B
D                             15. B
B                             16. C
C                             17. D
D                             18. A
B                             19. C
C                             20. E


















Cara Masuk SMPTN

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
LATAR BELAKANG
Penerimaan mahasiswa baru harus memenuhi prinsip adil, akuntabel, transparan, dan tidak diskriminatif dengan tidak membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras, kedudukan sosial, dan tingkat kemampuan ekonomi calon mahasiswa serta tetap memperhatikan potensi calon mahasiswa dan kekhususan perguruan tinggi. Perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan setelah pendidikan menengah menerima calon mahasiswa yang berprestasi akademik tinggi dan diprediksi akan berhasil menyelesaikan studi di perguruan tinggi berdasarkan prestasi akademik. Siswa yang berprestasi tinggi dan secara konsisten menunjukkan prestasinya tersebut layak mendapatkan kesempatan untuk menjadi calon mahasiswa melalui SNMPTN.
Dalam kerangka integrasi pendidikan menengah dengan pendidikan tinggi, sekolah diberi peran dalam proses seleksi SNMPTN dengan asumsi bahwa sekolah sebagai satuan pendidikan dan guru sebagai pendidik selalu menjunjung tinggi kehormatan dan kejujuran sebagai bagian dari prinsip pendidikan berkarakter. Dengan demikian, sekolah berkewajiban mengisi PDSS dengan lengkap dan benar, serta mendorong dan mendukung siswa dalam proses pendaftaran.
TUJUAN
Tujuan SNMPTN adalah:
· memberikan kesempatan kepada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), atau Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), termasuk Sekolah Republik Indonesia (SRI) di luar negeri untuk memperoleh pendidikan tinggi;
· memberikan peluang kepada PTN untuk mendapatkan calon mahasiswa baru yang mempunyai prestasi akademik tinggi.
KETENTUAN UMUM
· SNMPTN merupakan pola seleksi nasional berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik dengan menggunakan nilai rapor semester 1 (satu) sampai dengan semester 5 (lima) bagi SMA/MA dan SMK/MAK yang masa belajarnya 3 (tiga) tahun atau semester 1 (satu) sampai dengan semester 7 (tujuh) bagi SMK/MAK yang masa belajarnya 4 (empat) tahun, dan portofolio akademik.
· Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) merupakan basis data yang berisikan rekam jejak kinerja sekolah dan prestasi akademik siswa.
· Sekolah yang siswanya akan mengikuti SNMPTN harus mempunyai Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan mengisikan data prestasi siswa di PDSS.
· Siswa yang berhak mengikuti seleksi adalah siswa yang memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan rekam jejak prestasi akademik di PDSS.
· Siswa yang akan mendaftar SNMPTN wajib membaca informasi di laman PTN yang dipilih tentang ketentuan yang terkait dengan penerimaan mahasiswa baru.
KETENTUAN KHUSUS
Persyaratan Sekolah
Sekolah yang siswanya berhak mengikuti SNMPTN adalah:
· SMA/SMK/MA/MAK negeri maupun swasta, termasuk sekolah RI di luar negeri yang mempunyai NPSN.
· Telah mengisi PDSS dengan lengkap dan benar.
Persyaratan Siswa Pelamar
Pendaftaran SNMPTN
Siswa SMA/SMK/MA/MAK kelas terakhir pada tahun 2015 yang:
· akan lulus dari satuan pendidikan yang diikutinya,
· memiliki NISN dan terdaftar pada PDSS,
· memiliki nilai rapor semester 1 sampai semester 5 (bagi siswa SMA/MA, SMK/MAK Tiga Tahun) atau nilai rapor semester 1 sampai semester 7 (bagi SMK/MAK Empat Tahun) yang telah diisikan pada PDSS.
Penerimaan di PTN
· Lulus satuan pendidikan
· Lulus SNMPTN 2015, dan
· Lulus verifikasi data dan memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh masing-masing PTN penerima.
TATA CARA MENGIKUTI SNMPTN
Tata cara mengikuti SNMPTN dilakukan melalui dua tahap, yaitu (1) pengisian PDSS oleh sekolah dan verifikasi oleh siswa, dan (2) pendaftaran oleh siswa.
Pengisian dan Verifikasi PDSS
· Kepala Sekolah atau yang ditugaskan oleh Kepala Sekolah mengisi data sekolah dan siswa di PDSS melalui laman  http://pdss.snmptn.ac.id .
· Kepala Sekolah atau yang ditugaskan oleh Kepala Sekolah mendapatkan password setiap siswa yang akan digunakan oleh siswa untuk melakukan verifikasi.
· Siswa melakukan verikasi data rekam jejak prestasi akademik (nilai rapor) yang diisikan oleh Kepala Sekolah atau yang ditugaskan oleh Kepala Sekolah dengan menggunakan NISN dan password.
· Apabila siswa tidak melaksanakan verifikasi data rekam jejak prestasi akademik (nilai rapor) yang diisikan oleh Kepala Sekolah atau yang ditugaskan oleh Kepala Sekolah maka data yang diisikan dianggap benar dan tidak dapat diubah setelah waktu verifikasi berakhir.
 Lihat Vidio Pengisian PDSS 
Pendaftaran
· Siswa Pendaftar, menggunakan NISN dan password yang diberikan pada waktu verifikasi data di PDSS, login ke laman SNMPTN  http://www.snmptn.ac.id  untuk melakukan pendaftaran.
· Siswa Pendaftar mengisi biodata, pilihan PTN, dan pilihan program studi, serta mengunggah (upload) pas foto resmi terbaru dan dokumen prestasi tambahan (jika ada). Siswa Pendaftar harus membaca dan memahami seluruh ketentuan yang berlaku pada PTN yang akan dipilih.
· Siswa yang mendaftar pada program studi keolahragaan dan seni wajib mengunggah portofolio dan dokumen bukti keterampilan yang telah disahkan oleh Kepala Sekolah menggunakan pedoman yang dapat diunduh pada laman  http://www.snmptn.ac.id .
· Siswa Pendaftar mencetak Kartu Bukti Pendaftaran sebagai tanda bukti peserta SNMPTN.
Bagi sekolah dan/atau siswa pendaftar yang mengalami kesulitan akses internet, dapat melakukan pengisian PDSS maupun pendaftaran di Plasa Telkom di seluruh Indonesia.
Jadwal SNMPTN
JUMLAH PILIHAN PTN DAN PROGRAM STUDI 
· Setiap Siswa Pendaftar dapat memilih sebanyak-banyaknya 2 (dua) PTN. Apabila memilih 2 (dua) PTN, maka salah satu PTN harus berada di provinsi yang sama dengan SMA asalnya, . Apabila memilih satu PTN, maka PTN yang dipilih dapat berada di provinsi mana pun.
· Siswa Pendaftar dapat memilih sebanyak-banyaknya 3 (tiga) program studi dengan ketentuan satu PTN maksimal 2 (dua) program studi.
· Urutan pilihan PTN dan program studi menyatakan prioritas pilihan.
· Siswa SMK/MAK hanya diizinkan memilih program studi yang relevan dan ditentukan oleh masing-masing PTN.
· Daftar program studi dan daya tampung SNMPTN tahun 2015 dapat dilihat pada laman  http://www.snmptn.ac.id  selama periode pendaftaran.
BIAYA PENDAFTARAN
Biaya SNMPTN ditanggung Pemerintah, sehingga Siswa Pendaftar tidak dikenai biaya pendaftaran dan seleksi
PRINSIP DAN TAHAPAN SELEKSI
Prinsip Seleksi
Seleksi dilakukan berdasarkan prinsip:
· mendapatkan calon mahasiswa yang berkualitas secara akademik dengan menggunakan nilai rapordan prestasi-prestasi akademik lainnya,
· memperhitungkan rekam jejak kinerja sekolah,
· menggunakan rambu-rambu kriteria seleksi nasional dan kriteria yang ditetapkan oleh masing-masing PTN secara adil, akuntabel, dan transparan; sehingga daya tampung SNMPTN tidak harus dipenuhi.
Tahapan Seleksi
Seleksi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
· Siswa Pendaftar diseleksi di PTN pilihan pertama berdasarkan urutan pilihan program studi.
· Siswa yang memilih dua PTN, apabila dinyatakan tidak lulus pada PTN pilihan pertama, maka akan diseleksi di PTN pilihan kedua berdasarkan urutan pilihan program studi dan ketersediaan daya tampung.
SANKSI BAGI SEKOLAH DAN/ATAU SISWA YANG MELAKUKAN KECURANGAN
Penerapan secara tegas bagi calon mahasiswa dan/atau sekolah yang melakukan kecurangan dengan sanksi sebagai berikut: 
· Sekolah yang melakukan kecurangan tidak diikutsertakan dalam SNMPTN tahun berikutnya,
· Siswa yang melakukan kecurangan dibatalkan status kelulusan SNMPTN-nya.
LAMAN RESMIDAN ALAMAT PANITIA PELAKSANA
· Informasi resmi mengenai SNMPTN dapat diakses melalui laman  http://www.snmptn.ac.id .
· Informasi resmi lainnya juga dapat diperoleh melalui  http://halo.snmptn.ac.id  dan call center 08041-450-450.
· Informasi juga dapat diperoleh dari humas Perguruan Tinggi Negeri terdekat. 
· Alamat Panitia SNMPTN 2015 Gedung Rektorat Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Jl. Colombo No. 1 Yogyakarta 55281 Telepon (0274) 544049 Faksimile (0274) 520325 
LAIN-LAIN
· Siswa pelamar dari keluarga kurang mampu dapat mengajukan bantuan biaya pendidikan yang pendaftarannya dilakukan melalui laman  http://bidikmisi.dikti.go.id .
· Perubahan ketentuan yang berkaitan dengan pelaksanaan SNMPTN Tahun 2015 akan diinformasikan melalui laman  http://www.snmptn.ac.id      m







Rabu, 04 Maret 2015

UNIVERSITAS YANG DITUJU.



UNIVERSITAS YANG DITUJU.

Persyaratan Peserta

SYARAT UMUM JALUR PENELUSURAN BIBIT UNGGUL (PBU)
  • Lulusan SMA/SMK/MA/MAK negeri maupun swasta dalam negeri tahun 2014.
  • Lulusan setara SMA luar negeri tahun 2014 dan 2013 yang telah mendapat surat keterangan kesetaraan dari Kemendikbud atau Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
  • Nilai kognitif semua mata pelajaran pada rapor harus tuntas (di atas KKM), mulai semester 1 sampai dengan semester 5. Bagi siswa akselerasi kriteria tersebut diberlakukan sampai dengan semester 4, rapor di unggah dalam format .jpg (ukuran maksimal 200KB).
  • Peserta jalur PBU diusulkan oleh sekolah dan termasuk 40% terbaik di kelasnya pada semester 1-5, atau 75% terbaik hingga semester 4 bagi siswa kelas akselerasi. Dibuktikan dengan surat keterangan yang ditanda tangani oleh kepala sekolah untuk setiap calon pendaftar.
  • Memenuhi persyaratan kesehatan yang ditetapkan oleh program studi masing-masing.

SYARAT UMUM JALUR UJIAN TULIS (UTUL)
  • Lulusan SMA/SMK/MA/MAK dalam dan luar negeri tahun 2014, 2013 dan 2012 atau lulusan ujian persamaan atau yang setara lainya tahun 2014, 2013 dan 2012.
  • Memenuhi persyaratan kesehatan yang ditetapkan oleh program studi masing-masing.

                                               

BEDA MLM DENGAN KONVESIONAL TOKO




BEDA MLM DENGAN KONVESIONAL TOKO





MODAL
Untuk membangun bisnis Konvensional, kita akan memerlukan modal yang cukup besar. modal awal membeli peoduk misalnya, sewa tempat, mengurus perizinan,promosi,dan lain lain.
Sedang Bisnis Multi Level Marketing, biasanya untuk join pertama kali tidak kurang dan lebih dari Rp.100.000,- itu pun sudah termasuk alat alat yang akan membatu bisnis tersebut, misalnya kartu keanggotaan,brosur brosur,buku panduan serta aksesori yang bisa membatu memulai bisnis tersebut.

TEMPAT
Dalam memulai Bisnis Konvensional, kita memerlukan tempat untuk kita memasarkan Produk yang kita mliki, ataupun kita harus menyewanya, kalaupun kita tidak memilikya. sebuah counter penjualan aksesori di mol, misalnya, dengan luas 2X3 meter. mungkin membutuhkan biaya sewa sekitar 30 atau 50 jta per tahun. sungguh besar kan????
Tapi Untuk Memulai Bisnis MLM, kita tidak memerlukan Tempat Khusus, karena kita bisa memasarka produk dimana saja, dan kapan saja.

BIAYA OPERASIONAL
Demikian juga dengan Biaya operasionalnya, bisnis konvensional akan membutuhkan biaya yang cukup besar. bahkan terkadang kita kena memeiliki kendaraan untuk mengantar produk ketempat konsumen. dalam kurun waktu satu tahun berapa banyak yang harus kita keluarkan untuk semua itu.

Sedang Bisnis MLM, setelah bergabung anda juga membutuhkan biaya operasional, tapi jumlahnya tidak begitu besar, seperti, pulsa,transportasi,buku buku,contoh produk,alat bantu yang disediakan perusahaan atau support system dll.

RESIKO BISNIS
Tentu sudah jelas, bila pengeluaran memulai bisnis itu cukup besar, berarti memiliki resiko yang cukup besar juga, dan sebaliknya, karena setiap bisnis atau usaha, tidak akan lepas dari sistem untung dan rugi.

WAKTU
Bisnis Konvensional memiliki waktu yang relatif singkat, bisanya dari pukul 8.00 am s/d 5.00 pm misalnya.
dan dalam Menjalankan Bisnis MLM, kitalah yang menentukan waktunya, kapan pun dan dimanapun, untuk jumpa dengan klien,calon pembeli,dowline, upline, leader.....dll.

JANGKAUAN
Sebuah Toko di pasar...., jangkauanya adalah hanya dipasar tersebut saja, paling jauh bisanya hanya satu kecamatan. itupun sudah termasuk bisnis yang besar, seperti agen agen toko kelontong misalnya.
Sedang Bisnis MLM, jangkaunya sangat luas, bukan hanaya satu tanah air, tapi juga bisa menjangkau seluruh dunia. itu tergantung dari perusahaan MLM tersebut.

PELATIHAN
Dalam Bisnis Konvensional, jarang sekali adanya pelatihan, bahkan bisa disebut tidak ada.
Tapi dalam Bisnis MLM, Pelatihan bisnis akan diadakan setiap masa, sesuai dengan jadwal yang teratur, yang diselenggarakan, oleh perusahaan ataupun pihak upline sendiri.

SYSTEM
Bisnis Konvensional, dijalankan tanpa system. Sedang Bisnis MLM sudah pasti menggunakanya.